EKONOMI KOPERASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Nama : Fachmi Putri R
Kelas / NPM
: 2EB23 - 22212592
Judul : UKM [kosmetika mustika ratu]
Dosen : Widiyarsih
PENDAHULUAN
Seiring
dengan menggemanya semangat “back to nature”, banyak orang diseluruh dunia kini
makin menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses
produksinya tidak merusak alam. PT. Mustika Ratu sebagai salah produk kosmetika
tradisional Indonesia yang saat ini sudah mencapai puncaknya berusaha untuk
terus menyempurnakan dan mengembangkan setiap aspek usahanya. Bila dilihat dari
jumlah penduduk Indonesia yang besar, sekitar 220 juta jiwa, dan hampir lebih
dari setengahnya adalah kaum wanita, Mustika Ratu mempunyai kesempatan untuk
mendominasi pasar kosmetika nasional dengan produk-produknya yang berbahan
dasar alami.
Sayangnya image PT. Mustika Ratu sebagai kosmetika “kalangan menengah ke bawah” sampai saat ini masih melekat di benak setiap orang, sehingga hal ini dapat mengganggu promosi dan kampanye Mustika Ratu dalam menggusung kosmetika tradisional ke pasar luar negeri. Walaupun sampai saat ini, PT. Mustika Ratu tetap menjadi salah satu sponsor utama dalam Pemilihan Puteri Indonesia dan sekarang sudah mulai Go Internasional dengan mengirimkan Puteri Indonesia untuk mengikuti pemilihan Miss Universe, tetap saja aktivitas ini tidak mengangkat image Mustika Ratu. Produk ini biasanya dipakai oleh para artis, penyanyi ataupun model papan atas Indonesia tetapi kurang membawa Mustika Ratu ke posisi yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya isu global warning saat ini dan keadaan udara yang kotor membuat semua orang khawatir dengan keadaan kecantikan dan tubuh mereka khususnya wanita.
Dengan adanya peluang tersebut maka banyak perusahaan yang yang memproduksi produk kosmetika dan perawatan tubuh, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Dengan situasi dan kondisi tersebut mau tidak mau memaksa setiap perusahaan terus mengembangkan usahanya serta secara intensif memantau kondisi pesaing. Demi tercapainya misi, tujuan, dan kebijakan perusahaan tersebut, setidaknya dibutuhkan suatu rencana kerja yang bernama strategi pemasaran pada umumnya dan strategi kosmetika dan perawatan tubuh pada khususnya. Untuk menetapkan suatu strategi tersebut, perusahaaan kosmetika dan perawatan tubuh perlu mengamati lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan demikian perusahaan dapat melihat apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
Sayangnya image PT. Mustika Ratu sebagai kosmetika “kalangan menengah ke bawah” sampai saat ini masih melekat di benak setiap orang, sehingga hal ini dapat mengganggu promosi dan kampanye Mustika Ratu dalam menggusung kosmetika tradisional ke pasar luar negeri. Walaupun sampai saat ini, PT. Mustika Ratu tetap menjadi salah satu sponsor utama dalam Pemilihan Puteri Indonesia dan sekarang sudah mulai Go Internasional dengan mengirimkan Puteri Indonesia untuk mengikuti pemilihan Miss Universe, tetap saja aktivitas ini tidak mengangkat image Mustika Ratu. Produk ini biasanya dipakai oleh para artis, penyanyi ataupun model papan atas Indonesia tetapi kurang membawa Mustika Ratu ke posisi yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya isu global warning saat ini dan keadaan udara yang kotor membuat semua orang khawatir dengan keadaan kecantikan dan tubuh mereka khususnya wanita.
Dengan adanya peluang tersebut maka banyak perusahaan yang yang memproduksi produk kosmetika dan perawatan tubuh, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Dengan situasi dan kondisi tersebut mau tidak mau memaksa setiap perusahaan terus mengembangkan usahanya serta secara intensif memantau kondisi pesaing. Demi tercapainya misi, tujuan, dan kebijakan perusahaan tersebut, setidaknya dibutuhkan suatu rencana kerja yang bernama strategi pemasaran pada umumnya dan strategi kosmetika dan perawatan tubuh pada khususnya. Untuk menetapkan suatu strategi tersebut, perusahaaan kosmetika dan perawatan tubuh perlu mengamati lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan demikian perusahaan dapat melihat apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan.
ISI
Infrastruktur atau pengadaan sarana dan pra sarana
usaha yang relatif terbatas ketersediannya bagi UKM ,juga menjadi salah satu
kendala penghambat kinerja UKM.Terkadang produk-produk UKM kuat di hulu namun
lemah di hilir,artinya produk-produk UKM sebenarnya memiliki kualitas yang
tidak kalah saing dibanding produk-produk buatan Industri maju.Namun produk –
produk UKM seringkali lemah dalam infrastruktur,promosi dan pemasaran.
Sebagai contoh,studi kasus UKM kosmetika di
Tangerang. Solihin Sofian, produsen Jinzu cosmetic mengatakan di wilayah Banten
saja terutama Tangerang sedikitnya ada 100 UKM yang membuat parfum, sabun,
shampo ataupun produk spa. Hambatan UKM kosmetika umumnya adalah infrastruktur
yang tidak memadai, bunga bank yang tinggi dan kurangnya dukungan
pemerintah ataupun minimnya sosialisasi soal regulasi atau peraturan yang
terkait usaha kosmetika.Infrastruktur yang kurang memadai dan pemasaran yang
kurang gencar membuat produk-produk UKM ini kurang dikenal.UKM butuh
pendampingan khusus dari Industri besar sejenis untuk membantu pengadaan
infrastruktur dan pemasaran.
Hal inilah yang coba dijembatani oleh PT.Mustika
Ratu adalah salah satu industri besar yang bergerak di bidang kosmetika di
Indonesia. Dengan dibentuknya
PPA(Perhimpunan Pengusaha) , maka UKM-UKM kosmetika tersebut dapat dirangkul,didampingi,dilatih
dan dibina bersama oleh PT.Mustika Ratu ,sehingga UKM tersebut dapat mampu
bersaing secara global. "Sebelum ada PPA , kami kesulitan informasi baik
soal kebijakan pemerintah, peta industri kosmetika dalam negeri, data impor dan
lainnya,” ujarnya di sela kegiatan rakernas dan workshop PPA Kosmetika
Indonesia. Asosiasi PPA ini,memberikan dampak positif pada pemasaran produk
kosmetika skala UKM. Jika selama ini pangsa pasarnya 70% di pasar tradisional,
kini produk rumahan didorong masuk minimarket dan peritel modern lainnya. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya UKM mampu
bersaing,namun kekurangan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang
memadai.Sehingga, pendampingan dan pembinaan dari industri besar sejenis dalam
pengadaan infrastruktur dan pemasaran sangat dibutuhkan untuk membantu kemajuan
UKM – UKM tersebut.
PENUTUP
Banyak produk kosmetik yang bermunculan di pasaran
dan persaingan semakin ketat terutama dalam produk kosmetik dalam memberikan
penawaran – penawaran yang menarik sehingga dapat mempengaruhi konsumen, hal
ini yang menyebabkan salah satu factor yang menyebabkan penurunan daya beli
konsumen. Hal ini merupakan kendala yang sangat berat yang dihadapi salah satu
perusahaan kosmetik ternama yaitu PT Mustika Ratu dalam mempertahankan
produknya dan menjaga kepercayaan konsumennya dalam produk – produknya. Kendala
tersebut muncul dari dua aspek yaitu dari aspek internal dan aspek eksternal
diantaranya yaitu kurangnya tenaga SDM yang muda yang masih banyak pemikiran
kreatif, lokasi perusahaan yang kurang strategis, kurangnya promosi – promosi,
kemasan produk yang kurang menarik sehingga konsumen beralih ke produk yang
lain, kurang tanggap dalam merespon selera pasar, dsb.
Dengan mempertimbangkan banyak factor di atas PT Mustika Ratu harus segera mengambil solusi yang terbaik dengan beberapa cara yaitu dengan tanggap merespon selera pangsa pasar apa yang dibutuhkan atau apa yang sesuai dengan trend saat ini, membuat kemasan yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya dalam jangka waktu lama dengan tetap memperhatikan komposisi dan keamanannya, dengan promosi – promosi seperti sebagai sponsor utama dalam Pemilihan Putri Indonesia (PPI), dan tetap mempertahankan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) sehingga aman dikonsumsi oleh wanita dan ramah lingkungan.
Dengan mempertimbangkan banyak factor di atas PT Mustika Ratu harus segera mengambil solusi yang terbaik dengan beberapa cara yaitu dengan tanggap merespon selera pangsa pasar apa yang dibutuhkan atau apa yang sesuai dengan trend saat ini, membuat kemasan yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya dalam jangka waktu lama dengan tetap memperhatikan komposisi dan keamanannya, dengan promosi – promosi seperti sebagai sponsor utama dalam Pemilihan Putri Indonesia (PPI), dan tetap mempertahankan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) sehingga aman dikonsumsi oleh wanita dan ramah lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar